Kamu yang selalu terlihat dari sisi yang benar, dan kamu yang salalu berkeyakinan tak bersalah. Kamu yang sudah ditakdirkan Tuhan menjadi sosok yang paling benar yang berwajah manis tak berdosa. Tak ada hal apapun mengenai noda-noda hitam yang terkontaminasi dengan dirimu, kebaikanmu menjunjung di mata semua orang.
Aku slalu yakin memang itulah dirimu, yang tak pernah bersalah dan slalu berada dalam fase kebenaran. bahkan teori Tuhan pun sudah tak berlaku "bahwa manusia tak ada yang sempurna", teori-teori tentang dosa tidak akan pernah kau lihat bahkan kaupun tak tengok akan hal itu. Kau yang slalu berjalan di jalur yang benar dan tak pernah ada debu sedikitpun yang terlihat di sekitar langkah-langkah kecilmu.
Saat ku tertatihpun kau akan selalu merasa benar, bahkan kau slalu bilang... "aku diam karena aku lebih memilih untuk berpikir dari pada meminta maaf" yaaa... hebat sekali kata-katamu itu. Mungkin kau slalu berkeyakinan bahwa umurmu akan sampai untuk esok hari jadi tak ada ketakutan sedikitpun untuk meminta maaf terdapap orang lain.
"Yang memaafkan lebih mulia di banding yang di maafkan" teori itu sangat basi dan tak berguna. Kau selalu memikirkan jutaan cara agar tidak ada selah-selah kecil sedikitpun yang mengantarkanmu terhadap kesalahan. Garak-gerikmu pun tak pernah menampakan rasa akan kekeliruan, kau tak pernah takut akan semua langkah-langkah yang kau ambil untuk mencapai sosok yang "BENAR".
Lantas.... kenapa saat ini kau meminta maaf???
akupun bingung, maafmu itu untuk siapa? bukankah kaulah orang yang paling benar selama ini?
aku tak pernah merasa jadi musuhmu...
dan akupun tak pernah merasa menjadi temanmu...
jadi simpan saja maafmu... kau bukan siapa-siapa lagi saat ini,
kau tetap akan menjadi "BENAR" dan tak "BERDOSA" :)
Ceppi Yudiansyah